SELAMAT DATANG DI BLOG KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANGKA TENGAH ●SELAMAT HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2017 ● 5 NILAI BUDAYA KERJA KEMENTERIAN AGAMA : INTEGRITAS, PROFESIONAL, INOVATIF, TANGGUNG JAWAB DAN KETELADANAN ● BIAYA PENCATATAN NKAH DIBAGI DUA (1) GRATIS APABILA DILAKSANAKAN DI KUA PADA HARI DAN JAM KERJA; (2) DIKENAKAN BIAYA Rp. 600.000,- APABILA DILAKSANAKAN DI LUAR KUA DAN ATAU DILUAR HARI DAN JAM KERJA (PP 48 TAHUN 2014)

Kamis, 04 Juni 2015

30 Penyuluh Agama Islam Non-PNS Bangka Tengah diberi Pembinaan





Koba (Bangka Tengah), Dalam rangka memaksimalkan fungsi dan peran penyuluh Agama Islam non PNS di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah  melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar pembinaan bagi 30 orang Penyuluh Agama Islam non PNS se-Kabupaten Bangka Tengah bertempat di ruang pertemuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah, pada Rabu (03/06). 


Kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Non PNS tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah H. Ruslan, S.Ag. Dalam Arahannya  Beliau menuturkan bahwa seorang Penyuluh Agama harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, memiliki wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan yang memadai dalam rangka membangun kehidupan masyarakat yang agamis, nasionalis, beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah.


Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa tugas seorang penyuluh sangat strategis, karena merupakan ujung tombaknya Kementerian Agama baik di Desa, Kecamatan Bahkan Kabupaten, karena melalui para penyuluh-lah informasi dan kebijakan pemerintah baik yang berkaitan langsung dengan masalah keagamaan maupun kebijakan pemerintah secara umum.


Kegiatan yang berlangsung hingga sore tersebut menghadirkan narasumber dari Kantor Wlayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mehmud Elhoiri dan H. Ali muksim, S.Pd.I yang merupakan penyelenggara Syari’ah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah. 


Dalam paparannya Mehmud Elhoiri mengupas seputar isu-isu radikalisasi agama dan upaya pencegahannya melalui partsisipasi masyarakat, sedangkan Ali muksim, menyampaikan materi teknik dan cara berbicara di depan publik. Kegiatan ini mendapat respon dan antusias yang besar dari peserta dari awal hingga berakhirnya kegiatan ini.(eMHa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar