SELAMAT DATANG DI BLOG KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANGKA TENGAH ●SELAMAT HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2017 ● 5 NILAI BUDAYA KERJA KEMENTERIAN AGAMA : INTEGRITAS, PROFESIONAL, INOVATIF, TANGGUNG JAWAB DAN KETELADANAN ● BIAYA PENCATATAN NKAH DIBAGI DUA (1) GRATIS APABILA DILAKSANAKAN DI KUA PADA HARI DAN JAM KERJA; (2) DIKENAKAN BIAYA Rp. 600.000,- APABILA DILAKSANAKAN DI LUAR KUA DAN ATAU DILUAR HARI DAN JAM KERJA (PP 48 TAHUN 2014)

Kamis, 11 Juni 2015

Matangkan Persiapan Jama’ah Calon Haji Kemenag Bateng Gelar Bimbingan Manasik Haji


Koba (Bangka Tengah) –  Keberangkatan Jama’ah Calon Haji 2015 dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang, namun jauh-jauh hari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya.  Ini dilakukan setidaknya untuk meminimalisir  hal-hal yang tidak diinginkan, baik yang berkaitan dengan administrasi, fisik, mental maupun wawasan dan pengetahuan  dari jama’ah itu sendiri.

Untuk itu melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah, kembali menyelenggarakan bimbingan manasik haji bagi 111 Jama’ah Calon Haji, meskipun sudah pernah dilakukan hal yang sama tempo hari. Bimbingan manasik haji kali ini di bagi menjadi 3 tahap, yang berlangsung sejak Senin s.d. Rabu (08-10/06), bertempat di Balai Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka Tengah.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali tersebut, panitia menghadirkan beberapa narasumber antara lain Bupati Bangka Tengah, H. Erzaldi Rosman Djohan, SE, MM, Guru besar STAIN Syeikh Abdurrahman Siddiq, Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag, Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Rikhi Hermanto, SKM, Mantan Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr. H. Abdul Gofar Mahfuz, dan H. Ali Muksim, S.Pd.I.

Salah satu narasumber pada hari pertama, yaitu Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag, guru besar STAIN SAS Babel yang juga mantan Kakanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Prof. Hatamar dalam paparannya mengatakan bahwa dalam melakukan ibadah haji harus menggunakan akal (rasio), jangan bertindak konyol. Beliau mencontohkan saat ada jama’ah yang ingin mencium hajar aswad.
“kadang ada jama’ah yang ingin mencium hajar aswad nekad menerobos kerumunan jama’ah lain yang notabenenya orang-orang yang tubuhnya berpostur tinggi dan besar, bagi kita orang Asia hal ini akan menyulitkan terlepas adanya pertolongan dari Allah SWT. Kalau sampai kita terjatuh dan terinjak lalu meninggal, kan sia-sia? nah disinilah rasio dipakai,” tegas Hatamar.

Memasuki hari kedua, pada sesi materi pertama jamaah calon haji dibekali materi seputar kesehatan yang disampaikan oleh Rikhi Hermanto, SKM dari dinas Kesehatan Bangka Tengah. Sampai saat ini masih ada 6 orang jama’ah calon haji dari Kabupaten Bangka Tengah yang belum sama sekali memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
Sebagian jama’ah ada yang mengeluhkan masalah “buku hijau” yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang dalam hal ini didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan dibagikan kepada jama’ah calon haji. Karena sampai saat ini sebagian dari mereka belum mendapatkan buku hijau tersebut dengan  berbagai alasan yang tidak jelas dari puskesmas di wilayah mereka berdomisili.
Salah satu jamaah yang tidak mau disebutkan namanya, mengeluhkan masalah ini dan terkesan petugas kesehatan di puskesmas berbelit-belit saat ditanyai prihal buku tersebut.
“kami bingung pak, kalo menanyakan buku hijau itu dilempar kesana sini oleh petugas puskesmas,”ujarnya dengan nada kecewa
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pemeriksaan kesehatan tersebut mencakup beberapa jenis misalnya, check darah, kolestrol dan lain sebagainya. Permasalahan yang terjadi adalah masih ada puskemas yang belum mempunyai peralatan medis untuk check yang dibutuhkan oleh jamaah calon haji.
Menanggapi masalah tersebut Pelaksana Seksi PHU, Odi Sanjaya, S.Th.I  menjelaskan bahwa urusan penyelenggaraan  ibadah haji ini tidak semata-mata wewenang Kementerian Agama, namun pemerintah melibatkan Kementerian terkait lainnya, misalnya, Kemenkumham melalui Imigrasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan instansi terkait lainnya.

Permasalahan lain yang dipertanyakan jama’ah adalah mengenai pakaian ihram dan baju batik yang akan dipakai saat pemberangkatan nanti. Mereka mempertanyakan apakah semua jama’ah calon haji akan mendapatkan pakaian ihram dan baju batik tersebut dengan cuma-Cuma?
Sopianto Suwari, S. Ag Selaku Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kabupaten Bangka Tengah, menjelaskan bahwa terkait hal ini mereka akan berkoordinasi dengan Bidang PHU Kanwil Kemenag Prov. Babel, apakah nantinya akan ditanggung oleh pihak Bank dimana para jama’ah melakukan setoran BPIH atau memang ditanggung masing-masing jama’ah.

Sesi materi kedua disampaikan oleh mantan Kabid PHU Kanwil Kemenag Babel, Dr. H. Abdul Ghofar Mahfuz, jama’ah calon haji diberi gambaran tentang rute perjalanan ibadah haji dari keberangkatan hingga tiba ke tanah air.
Sebelum pertemuan bimbingan manasik haji II ditutup, Kepala Seksi PHU mengumumkan nama ketua regu dan ketua rombongan. Untuk tahun ini  dari jumlah 111 orang ada beberapa orang jamaah akan bergabung dengan jama’ah dari kabupaten/kota lain karena tidak dapat ditampung dalam regu/rombongan yang telah ditentukan.

Memasuki hari ketiga bimbingan manasik haji, jama’ah calon haji dibekali materi praktek manasik haji yang dipandu langsung oleh H. Ali Muksim, S.Pd.I. Praktek ini meliputi cara memakai kain ihram, do’a thawaf, Do’a Sai, dll. Sebagai materi penutup jama’ah calon haji diberikan materi mengenai keselamatan penerbangan haji yang disampaikan oleh Kasi Akomodasi, Transportasi dan Perjalanan Haji, H. Heriadi, SE, MAB.(eMHa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar