Koba (Bangka Tengah) – Keberangkatan
Jama’ah Calon Haji 2015 dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang, namun
jauh-jauh hari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah sudah mulai
mempersiapkan segala sesuatunya. Ini
dilakukan setidaknya untuk meminimalisir
hal-hal yang tidak diinginkan, baik yang berkaitan dengan administrasi,
fisik, mental maupun wawasan dan pengetahuan
dari jama’ah itu sendiri.
Untuk itu melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Bangka Tengah, kembali menyelenggarakan bimbingan manasik haji
bagi 111 Jama’ah Calon Haji, meskipun sudah pernah dilakukan hal yang sama
tempo hari. Bimbingan manasik haji kali ini di bagi menjadi 3 tahap, yang
berlangsung sejak Senin s.d. Rabu (08-10/06), bertempat di Balai Diklat Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka Tengah.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali tersebut, panitia
menghadirkan beberapa narasumber antara lain Bupati Bangka Tengah, H. Erzaldi
Rosman Djohan, SE, MM, Guru besar STAIN Syeikh Abdurrahman Siddiq, Prof. Dr. H.
Hatamar, M.Ag, Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Rikhi Hermanto, SKM, Mantan Kabid
PHU Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr. H. Abdul Gofar
Mahfuz, dan H. Ali Muksim, S.Pd.I.
Salah satu narasumber pada hari pertama, yaitu Prof. Dr. H.
Hatamar, M.Ag, guru besar STAIN SAS Babel yang juga mantan Kakanwil Kemenag
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Prof. Hatamar dalam paparannya mengatakan bahwa dalam melakukan
ibadah haji harus menggunakan akal (rasio), jangan bertindak konyol.
Beliau mencontohkan saat ada jama’ah yang ingin mencium hajar aswad.
“kadang ada jama’ah yang ingin mencium hajar aswad nekad
menerobos kerumunan jama’ah lain yang notabenenya orang-orang yang tubuhnya
berpostur tinggi dan besar, bagi kita orang Asia hal ini akan menyulitkan
terlepas adanya pertolongan dari Allah SWT. Kalau sampai kita terjatuh dan
terinjak lalu meninggal, kan sia-sia? nah disinilah rasio dipakai,” tegas
Hatamar.
Memasuki hari kedua, pada sesi materi pertama jamaah calon haji
dibekali materi seputar kesehatan yang disampaikan oleh Rikhi Hermanto, SKM
dari dinas Kesehatan Bangka Tengah. Sampai saat ini masih ada 6 orang jama’ah
calon haji dari Kabupaten Bangka Tengah yang belum sama sekali memeriksakan
diri ke puskesmas terdekat.
Sebagian jama’ah ada yang mengeluhkan masalah “buku hijau” yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang dalam hal ini didistribusikan ke
Dinas Kesehatan Provinsi dan dibagikan kepada jama’ah calon haji. Karena sampai
saat ini sebagian dari mereka belum mendapatkan buku hijau tersebut dengan berbagai alasan yang tidak jelas dari
puskesmas di wilayah mereka berdomisili.
Salah satu jamaah yang tidak mau disebutkan namanya, mengeluhkan
masalah ini dan terkesan petugas kesehatan di puskesmas berbelit-belit saat
ditanyai prihal buku tersebut.
“kami bingung pak, kalo menanyakan buku hijau itu dilempar kesana
sini oleh petugas puskesmas,”ujarnya dengan nada kecewa
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pemeriksaan kesehatan
tersebut mencakup beberapa jenis misalnya, check darah, kolestrol dan lain
sebagainya. Permasalahan yang terjadi adalah masih ada puskemas yang belum
mempunyai peralatan medis untuk check yang dibutuhkan oleh jamaah calon haji.
Menanggapi masalah tersebut Pelaksana Seksi PHU, Odi Sanjaya,
S.Th.I menjelaskan bahwa urusan
penyelenggaraan ibadah haji ini tidak
semata-mata wewenang Kementerian Agama, namun pemerintah melibatkan Kementerian
terkait lainnya, misalnya, Kemenkumham melalui Imigrasi, Kementerian Luar
Negeri, Kementerian Kesehatan, dan instansi terkait lainnya.
Permasalahan lain yang dipertanyakan jama’ah adalah mengenai
pakaian ihram dan baju batik yang akan dipakai saat pemberangkatan nanti.
Mereka mempertanyakan apakah semua jama’ah calon haji akan mendapatkan pakaian ihram
dan baju batik tersebut dengan cuma-Cuma?
Sopianto Suwari, S. Ag Selaku Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan
Umrah Kabupaten Bangka Tengah, menjelaskan bahwa terkait hal ini mereka akan
berkoordinasi dengan Bidang PHU Kanwil Kemenag Prov. Babel, apakah nantinya
akan ditanggung oleh pihak Bank dimana para jama’ah melakukan setoran BPIH atau
memang ditanggung masing-masing jama’ah.
Sesi materi kedua disampaikan oleh mantan Kabid PHU Kanwil Kemenag
Babel, Dr. H. Abdul Ghofar Mahfuz, jama’ah calon haji diberi gambaran tentang
rute perjalanan ibadah haji dari keberangkatan hingga tiba ke tanah air.
Sebelum pertemuan bimbingan manasik haji II ditutup, Kepala Seksi
PHU mengumumkan nama ketua regu dan ketua rombongan. Untuk tahun ini dari jumlah 111 orang ada beberapa orang
jamaah akan bergabung dengan jama’ah dari kabupaten/kota lain karena tidak
dapat ditampung dalam regu/rombongan yang telah ditentukan.
Memasuki hari ketiga bimbingan manasik haji, jama’ah calon haji
dibekali materi praktek manasik haji yang dipandu langsung oleh H. Ali Muksim, S.Pd.I.
Praktek ini meliputi cara memakai kain ihram, do’a thawaf, Do’a Sai, dll.
Sebagai materi penutup jama’ah calon haji diberikan materi mengenai keselamatan
penerbangan haji yang disampaikan oleh Kasi Akomodasi, Transportasi dan
Perjalanan Haji, H. Heriadi, SE, MAB.(eMHa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar