Koba (Bangka Tengah) – Kantor Kementerian
Agama Kabuaten Bangka Tengah menyelenggarakan Kegiatan Seminar Kerukunan Antar
Umat Beragama bertempat di ruang pertemuan Kantor Kementerian Agama Kabuaten
Bangka Tengah pada Rabu (21/10).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh pejabat
Bupati Bangka Tengah Drs Sunardi M Ap, di hadapan seluruh peserta Sunardi mengatakan
kegiatan seminar kerukunan antar umat
bergama penting untuk dilaksanakan, namun kegiatan yang berkaitan dengan
internal umat beragama itu sendiri juga tak kalah pentingnya.
Seperti yang diungkapkan Sunardi, sampai
saat ini masalah pemeliharaan kerukunan umat beragama baru diatur sebatas
peraturan berasama menteri yakni PBM nomor 9 dan 8 tahun 2006, menurutnya ke
depan perlu diatur dalam Undang-undang.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang
terdiri dari utusan FKUB dan Tokoh lintas agama di Kabupaten Bangka Tengah
dengan mengambil tema “Ciptakan Keselarasan dan Harmonisasi dalam mempererat
tali persaudaraan dan kerukunan antar kehidupan beragama, bermasyarakat dan
bernegara”.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan
tersebut antara lain guru besar STAIN SAS Bangka Belitung Prof. Dr. H. Hatamar
Rasyid, MA dan Sekretaris FKUB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Agustinus Dwi
Pramodo.
Hatamar dalam paparannya menuturkan bahwa
Bangka Belitung boleh termasuk wilayah zero conflict, ini semua berkat
perekat-perekat yang ada di masyarakat seperti perekat yang berasal dari
kearifan lokal.
“kita sebagai masyarakat Bangka Belitung
patut Bangga karena termasuk wilayah zero conflict, ini semua berkat perekat
lokal kita seperti slogan Sepintu Sedulang, Sejiran setason, Junjung Besaoh dan
lain-lain,”ujarnya.
Selanjutnya terkait kerukunan antar umat
beragama Hatamar menegaskan, bahwa kerukunan adalah sesuatu yang harus
diusahakan , diatur dan diperjuangkan bukannya dibiarkan begitu saja.
“Kerukunan itu bukanlah sesuatu yang merepotkan
tapi harus diusahakan, diorganize, diperjuangkan oleh stakeholder, Tokoh
Agama dan semuanya, tidak bisa diabaikan begitu saja,”tegasnya.
Sementara itu Penanggungjawab kegiatan Eyde
Tusewijaya, SE, MM berharap dengan adanya kegiatan ini Bangka Belitung sebagai
wilaya zero conflict terus bisa
dipertahankan dan semua umat beragama bisa hidup berdampingan.(eMHa)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar