SELAMAT DATANG DI BLOG KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANGKA TENGAH ●SELAMAT HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2017 ● 5 NILAI BUDAYA KERJA KEMENTERIAN AGAMA : INTEGRITAS, PROFESIONAL, INOVATIF, TANGGUNG JAWAB DAN KETELADANAN ● BIAYA PENCATATAN NKAH DIBAGI DUA (1) GRATIS APABILA DILAKSANAKAN DI KUA PADA HARI DAN JAM KERJA; (2) DIKENAKAN BIAYA Rp. 600.000,- APABILA DILAKSANAKAN DI LUAR KUA DAN ATAU DILUAR HARI DAN JAM KERJA (PP 48 TAHUN 2014)

Kamis, 22 Oktober 2015

Pejabat Bupati Bangka Tengah Buka Seminar Kerukunan antar umat Beragama


Koba (Bangka Tengah) – Kantor Kementerian Agama Kabuaten Bangka Tengah menyelenggarakan Kegiatan Seminar Kerukunan Antar Umat Beragama bertempat di ruang pertemuan Kantor Kementerian Agama Kabuaten Bangka Tengah pada Rabu (21/10).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh pejabat Bupati Bangka Tengah Drs Sunardi M Ap, di hadapan seluruh peserta Sunardi mengatakan kegiatan seminar kerukunan  antar umat bergama penting untuk dilaksanakan, namun kegiatan yang berkaitan dengan internal umat beragama itu sendiri juga tak kalah pentingnya. 

Seperti yang diungkapkan Sunardi, sampai saat ini masalah pemeliharaan kerukunan umat beragama baru diatur sebatas peraturan berasama menteri yakni PBM nomor 9 dan 8 tahun 2006, menurutnya ke depan perlu diatur dalam Undang-undang.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari utusan FKUB dan Tokoh lintas agama di Kabupaten Bangka Tengah dengan mengambil tema “Ciptakan Keselarasan dan Harmonisasi dalam mempererat tali persaudaraan dan kerukunan antar kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara”.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut antara lain guru besar STAIN SAS Bangka Belitung Prof. Dr. H. Hatamar Rasyid, MA dan Sekretaris FKUB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Agustinus Dwi Pramodo.

Hatamar dalam paparannya menuturkan bahwa Bangka Belitung boleh termasuk wilayah zero conflict, ini semua berkat perekat-perekat yang ada di masyarakat seperti perekat yang berasal dari kearifan lokal.

“kita sebagai masyarakat Bangka Belitung patut Bangga karena termasuk wilayah zero conflict, ini semua berkat perekat lokal kita seperti slogan Sepintu Sedulang, Sejiran setason, Junjung Besaoh dan lain-lain,”ujarnya.

Selanjutnya terkait kerukunan antar umat beragama Hatamar menegaskan, bahwa kerukunan adalah sesuatu yang harus diusahakan , diatur dan diperjuangkan bukannya dibiarkan begitu saja.

“Kerukunan itu bukanlah sesuatu yang merepotkan tapi harus diusahakan, diorganize, diperjuangkan oleh stakeholder, Tokoh Agama dan semuanya, tidak bisa diabaikan begitu saja,”tegasnya.

Sementara itu Penanggungjawab kegiatan Eyde Tusewijaya, SE, MM berharap dengan adanya kegiatan ini Bangka Belitung sebagai wilaya zero conflict  terus bisa dipertahankan dan semua umat beragama bisa hidup berdampingan.(eMHa)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar