Koba (Bangka Tengah) - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr. H. Muhammad Ridwan, M.M. berikan pembinaan kepada pejabat eselon III, eselon IV, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Penyuluh, pengawas di lingkungan Kantor Kementerian Agama Bangka Tengah, Rabu siang (17/6).
Kepala Kankemenag Bangka Tengah Drs. H. Muhammad Sidik, MH dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak menjabat di Bangka Tengah dirinya berupaya semaksimal mungkin membawa perubahan yang lebih baik disegala lini.
Misalnya dalam minggu ini ada dua Madrasah yang baru menerima izin operasional pendirian, sehingga jumlah madrasah dan RA di Bangka Tengah bertambah menjadi 22 lembaga.
Dijelaskannya, dalam waktu dekat ini Kemenag Bangka Tengah akan segera merealisasikan unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) seperti yang telah dilakukan di beberapa Kankemenag lingkup Kanwil.
Dr. H. Muhammad Ridwan, M.M. menyebutkan kegiatan semacam ini dapat memupuk rasa keakraban dalam rangka meningkatkan tugas dan fungsi dalam memberikan pembinaan kepada umat.
Dilanjutkannya hal ini sangat penting guna memperbaharui komitmen dan inisiatiif dalam bekerja agar sejalan dengan 5 nilai budaya kerja dan ini harus menjadi bagian yang melekat dalam diri masing-masing yang membawa motivasi besar hingga akhirnya menjadi tanggung jawab pribadi.
Dalam pembinaan tersebut, sedikitnya ada dua hal penting yang disampaikan Kakanwil dan hal tersebut perlu menjadi perhatian terkait pembinaan kepada umat.
Pertama, terkait panduan penyelenggaran kegiatan keagamaan di rumah ibadah yang telah dikeluarkan Kementerian Agama, agar penyuluh Agama dan penghulu bisa mensosialisasikan kepada masyarakat.
“perizinan ini tentu memberatkan bagi sebagian pengurus rumah ibadah, jadi mohon dukungan dan bantuan dari seluruh kepala KUA dan penyuluh membantu pengurus masjid di lingkungannya masing-masing.”pintanya.
Kedua, terkait dengan pelayanan pelaksanaan nikah harus memperhatikan protokol kesehatan, disinilah tugas KUA untuk memberikan pengertian kepada masyarakat.
“kemarin pelaksanaan nikah sempat dihentikan, alhamdulillah saat ini sudah dibuka kembali tapi mengacu kepada protokol kesehatan, tolong ini dimaklumi dan diberikan pemahaman kepada masyarakat, karena tetap saja ada sebagian masyarakat yang masih mengabaikan hal tersebut.”katanya.
Penyuluh merupakan bagian dari Kemenag dan harus bisa mensosialisasikan program dan kegiatan Kemenag kepada masyarakat, oleh karena itu harus manjadi peneduh di masyarakat.
Terkait keberadaan dan peran Da'i Bina Desa yang diangkat oleh pemerintah provinsi Bangka Belitung dan ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota kemudian diturunkan ke tingkat kecamatan hingga kelurahan/desa.
Menurut Kakanwil mereka diangkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu tugas KUA, untuk itu patut diberikan apresiasasi, ajak kerjasama dan tingkatkan sinergitas dalam membantu masyarakat.
Dijelaskannya, da'i bina desa ini memiliki fungsi yang sama dalam hal pembinaan kepada umat, namun berbeda kewenangannya.
Terakhir beliau berpesan untuk gencar melakukan sosialisasi pencegahan nikah sirri karena hal tersebut selain menimbulkan kerugian di pihak istri juga bisa menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut Kakanwil didampingi Kabag Tata Usaha Drs. H. Rebuan, M.Pd.I., Kabid Bimas Islam Drs. H. Abdul Aziz, M.H. Kabid Pendidikan Madrasah Drs. H. Nasution, M.Pd.I. dan beberapa pejabat eselon IV di Lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (eMHa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar